A review by virishin
Animal Farm by George Orwell

5.0

4.4/5

Terjemahan dari Bakdi Soemanto.

Cerita ini punya alur yang agak pas, menurut saya. Tidak terlalu lambat, tapi menurut saya agak cepat. Sebagai orang yang tidak menyukai alur cepat, cerita ini walaupun terkesan terburu-buru penceritaannya, tetapi masih bisa dinikmati.

Saya kagum dengan olahan kata dari sang penulis dan juga penerjemahnya. Jujur saja, saya sangat suka gaya terjemahan dari bapak profesor Soemanto. Susunan kalimat yang menurut saya penting di buku, bisa tersalurkan dengan baik melalui terjemahan beliau, sampai saya menerka-nerka bagainana Orwell menulis pada versi originalnya.

Untuk penokohan, saya cukup lama mengalami kebingungan dalam mengingat tiap tokohnya sehingga harus ditemani google untuk mencari character claim dari tiap namanya. Saya baru bisa hafal setelah adegan pengusiran pada rapat kincir angin.

Tadi saya katakan menyukai gaya terjemahan bapak Soemanto, tapi tidak dimungkiri bahwa saya sendiri sering merasa kesusahan untuk memprosesnya dalam sekali baca saja sehingga harus diulang kembali membaca kalimat tersebut. Namun saya kira karena memang dari aslinya juga sudah begitu.

Secara garis besar, novel ini memang pengemasannya sangat bagus dan padat. Tidak ada bagian yang bertele-tele dan tepat langsung menyinggung permasalahan yang ada.

Tokoh favorit saya tentu saja Benjamin. Saya penasaran atas dasar apa Orwell menetapkan tiap karakternya berposisi sebagai hewan apa, kecuali para babi yang memang digambarkan menjadi pihak terpintar dari awal karena akan dibandingkan dengan sifat manusia di bagian akhir cerita. Dan menurut saya, penutupan novel inilah yang paling apik dari keseluruhan adegan apik lainnya di novel ini.

Itu saja review saya✌️