A review by luvinlele
The Shark Caller by Zillah Bethell

emotional hopeful informative inspiring lighthearted reflective relaxing sad slow-paced
  • Plot- or character-driven? Character
  • Strong character development? Yes
  • Loveable characters? Yes
  • Diverse cast of characters? No
  • Flaws of characters a main focus? Yes

4.5

Ini adalah novel healing. 

Blue Wing tinggal bersama waspapi nya, Saringan di sebuah pulau di Papua Nugini sejak kedua orang tuanya meninggal. Saringan adalah seorang Pemanggil Hiu, tetapi dia enggak mau mengajarkan Blue Wing hal itu.

Suatu ketika, ada profesor dari Amerika datang untuk meneliti karang. Putrinya, Maple akhirnya terpaksa berteman dengan Blue Wing. 

Dan selanjutnya, kisah pertemanan Maple dan Blue Wing, tentang sakit, rasa bersalah, dan cara berdamai dengan keadaan jadi fokus di cerita ini.

Aku rasa, ini masuk ke novel anak, tapi masih sangat oke untuk dibaca oleh anak anak seperempat abad macam aku ini 

Sejujurnya, aku suka banget sama latarnya. Baik tempat atau suasana. Selama baca, aku berasa lagi healing se pulau tempat Blue Wing tinggal. Dengan pasir pantai dan debur ombak, berenang bersama hiu. Mendaki gunung dan menyusuri tambang bekas. Rasanya seru banget, aku mau ke situ beneran....

Selain healing untuk fisik (ya sebenernya otak sih) novel ini juga untuk healing psikis aku.

Baik Maple maupun Blue Wing, keduanya berada dalam posisi yang sama. Kehilangan, rasa bersalah, dan dendam. 

Cara mereka menghadapi masalah yang ada dengan sudut pandang sebagai anak anak yang di kelilingi orang dewasa yang bijak sedikit banyak ngasih tamparan ke aku.

Ya, kita harus mendahulukan orang yang hidup. 

Buku ini definisi rumah. Aku suka banget bisa ketemu buku ini karena aku juga masih berduka meski kejadian yang menimpaku hampir setahun yang lalu. Tapi tetep aja, duka nya masih berasa. Tapi, aku ngerasa seperti dipeluk sama Siringen, Chimera, Mr. Hemelin, Maple, dan Blue Wing. Aku ngerasa hangat.

Meski begitu, tetep ada plot twist yang bikin aku merasa kosong di sini. Tentang Blue Wing dan Xok. Kenyataan tentang mereka bikin aku sedih. 

Aku nyelesein buku ini dengan sedih, kosong, tapi aku juga bahagia dalam waktu yang sama.

Pokoknya, buku ini worth to read, minimal sekali seumur hidup deh